Konversi kehidupan

  662709600 detik menjadi umur yg tak pernah tertaksir dan terkira. Siapa yg tau diriku yg dipilih untuk dilahirkan kedunia takdir mubram illahi tak bisa lagi ditunda, apalagi dimusnahkan. Sekalipun diri ini tak berharap untuk dilahirkan.




Jatah kehidupan sedikit demi sedikit terkikis oleh waktu. Segala luka yg melekat dan segala suka yg mengerak telah menjadi bagian dari tubuh ini, walaupun masih bisa terhitung oleh jari. Antara siap dan gegap, diri ini membuka lembaran demi lembaran kehidupan. 


Sampai pada halaman ke-  diri ini terdiam melihat satu kalimat yg besar dan berbeda dg kalimat lainnya tertulis pada halaman itu,


" Udah sampai pada halaman ini, udah paham dan nerapin apa aja? "


Sontak diriku merasa terpukul dg apa yg kubaca. Entahlah, kalimat itu seakan mencambuk untuk bisa membuktikan aku telah banyak paham juga telah banyak menerapkan. Tetapi, yg terpenting adalah bagaimana diri ini bisa terus berjalan menapaki segala macam bentuk Medan kehidupan.


Terimakasih untuk diri ini yg masih ingin mencoba menjajaki jutaan anak tangga. Terima kasih juga telah ikhlas memutar balik kepribadian yg seharusnya tak bisa dimunculkan. Semoga aku dan diri tetap bisa saling menguatkan diantara riuhnya kehidupan.


03/01.22

Komentar